Bea Cukai Surakarta Berikan Fasilitas KITE IKM kepada PT Megatama Makmur Indonesia

SURAKARTA – Bea Cukai Surakarta secara resmi memberikan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) kepada PT Megatama Makmur Indonesia. Seremoni pemberian izin fasilitas tersebut berlangsung pada Senin (7/10) di Kantor Bea Cukai Surakarta.

Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta, Yetty Yulianty, menyatakan bahwa pemberian fasilitas ini merupakan bentuk dukungan Bea Cukai dalam meningkatkan daya saing industri dalam negeri. "Pemberian fasilitas dan kemudahan bagi pelaku industri adalah wujud nyata dukungan Bea Cukai terhadap peningkatan daya saing industri nasional, " ujar Yetty.

Baca juga: Komisi VIII DPR RI Apresiasi Pelaksanaan Ibadah Haji 2022

PT Megatama Makmur Indonesia, yang dikenal sebagai produsen tas wanita bermerek “HugoBoss, ” telah menanamkan investasi sebesar enam miliar rupiah dan mampu menyerap 366 tenaga kerja lokal. Dengan fasilitas KITE IKM, perusahaan ini akan menikmati berbagai keuntungan, termasuk pembebasan bea masuk serta penghapusan PPN/PPnBM untuk impor bahan baku, mesin, dan barang lainnya.

“Kami berharap fasilitas ini dapat membantu perusahaan meningkatkan daya saing serta efisiensi produksinya. Dengan begitu, penyerapan tenaga kerja diharapkan semakin meningkat dan peluang bisnis bagi masyarakat sekitar semakin terbuka, ” tambah Yetty.

Baca juga: Tentukan Badan Publik Paling Informatif, KI Sumbar Gelar Presentasi 3 Nominasi Terbaik Dari 9 Kategori

Fasilitas ini juga diharapkan memberikan nilai tambah pada hasil produksi PT Megatama Makmur Indonesia agar dapat bersaing di pasar global. Selain itu, dampaknya diproyeksikan akan meliputi peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, serta peningkatan kapasitas produksi.

Dalam lima tahun mendatang, nilai investasi PT Megatama Makmur Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 11 miliar rupiah. “Dengan peningkatan investasi tersebut, kami berharap daya serap tenaga kerja dapat bertambah sekitar 400 orang setiap tahunnya, ” tutup Yetty.

Baca juga: Riswan Tony Minta Menteri ATR Fokus Pengukuran Lahan HGU di Indonesia